Home / Inspirasi

Rabu, 5 Juli 2023 - 15:21 WIB

WR 3 UNHAS BAWA SATGAS PPKS UNHAS STUDI TIRU UGM

Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin (SATGAS PPKS UNHAS) diterima oleh Ketua dan Tim Satgas PPKS Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR), Ph.D., Dosen Fakultas Hukum UGM, Senin 3 Juli 2023 (foto : Kredit TIPIKOR.ID/jwsa)

Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin (SATGAS PPKS UNHAS) diterima oleh Ketua dan Tim Satgas PPKS Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR), Ph.D., Dosen Fakultas Hukum UGM, Senin 3 Juli 2023 (foto : Kredit TIPIKOR.ID/jwsa)

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin (SATGAS PPKS UNHAS) diterima oleh Ketua dan Tim Satgas PPKS Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mereka terdiri dari Tim Satgas PPKS Unhas dari unsur dosen, tendik dan mahasiswa bersama tim sekertariat ppks unhas dan Bakti melakukan studi tiru di UGM.

Ketua Satgas PPKS Unhas, Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum yang juga Wakil Rektor bidang SDM, Alumni dan Sistem Informasi Unhas mengatakan Perguruan tinggi wajib melakukan pencegahan kekerasan seksual melalui pembelajaran, penguatan tata kelola, dan penguatan budaya komunitas mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan. Ini merupakan sebuah upaya perguruan tinggi untuk terus menata kehidupan kampus agar tercipta suasana aman dan pada akhirnya menghasilkan sumber daya manusia yang lebih bersaing.

Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya memerdekakan kampus dari kekerasan seksual. Kunjungan studi tiru kali ini ingin memperoleh informasi sekaligus berdiskusi terkait dengan pengalaman maupun keberhasilan UGM dalam menangani kekerasan seksual dikampus. Acara yang dilaksanakan senin hingga rabu 3-5 Juli 2023.

“Perguruan Tinggi wajib melakukan penanganan kekerasan seksual melalui pendampingan, pelindungan, pengenaan sanksi administratif dan pemulihan korban. Untuk itu Satgas PPKS Unhas dibentuk, sehingga pencegahan dan penanganan mengenai kekerasan seksual yang ada di Unhas semakin baik dan memberikan manfaat lebih besar,” ujar Farida Patittingi.

Pada kesempatan yang sama, Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR), Ph.D., Dosen Fakultas Hukum UGM selaku Ketua Satgas PPKS UGM pada kesempatan ini menjelaskan Kekerasan seksual adalah kejahatan kemanusiaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat dampak psikis maupun fisik yang dirasakan oleh korban dapat berlangsung lama bahkan seumur hidup. Langkah awal pencegahan kekerasan seksual dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa tentang perilaku-perilaku (verbal maupun non verbal) yang masuk di dalam kategori kekerasan seksual.

Sri Wiyanti berharap mahasiswa berani melaporkan kasus kekerasan seksual ke Satgas PPKS UGM, “Jangan khawatir, kalau ada masalah laporkan saja dulu. Penanganan lanjutan pada kasusnya nanti tergantung hasil diskusi dengan penyintas dan pihak-pihak terkait. Pelapor tidak harus penyintas, pihak-pihak lain yang mengetahui juga boleh melaporkan.

Jangan khawatir, semua data dan proses penanganan sangat terjaga kerahasiaannya”.
Selanjutnya, Sri memaparkan prosedur pelaporan kekerasan seksual, “Pelaporan dapat dilakukan di kanal Satgas PPKS UGM dan melalui email atau SMS, link aduan sangat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu. Laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti”.

Pentingnya melapor ke pihak berwenang salah satunya adalah untuk menjaga stabilitas emosi penyintas, berikut penjelasan Sri, “Mengamati realita di lapangan banyak sekali penyintas yang menceritakan masalahnya ke teman. Apabila teman tidak memiliki pengetahuan, maka dia cenderung meminta penyintas untuk bersabar dan melupakan. Awalnya mungkin baik-baik saja, namun pada akhirnya saat penyintas merasa tidak ada yang memahaminya dan belum mendapatkan bantuan profesional. Maka a bisa merasa jengah, pikirannya kalut, bertumpuk, sampai akhirnya meledak”.

“Kebutuhan psikolog untuk korban kekerasan seksual itu tinggi sekali, dimana-mana kami kekurangan psikolog yang memiliki perspektif korban. Saya berharap mahasiswa
Psikologi yang nanti mengantongi izin praktik sebagai psikolog dapat turut serta membantu kami.” pesan Ibu Sri, ketua PPKS UGM.

Berkesempatan juga Prof. Yayi Suryo Prabandari (HPU UGM dan Anggota Satgas PPKS UGM) menyampaikan Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual serta Peran Fakultas.

UGM merupakan salah satu kampus yang menjunjung tinggi Health Promoting University (HPU). HPU UGM berusaha menerapkan 9 item dari system’ and infrastructure dan 8 tema yang merupakan modifikasi dari zero tolerance dan area promosi kesehatan. Upaya modifikasi tersebut dengan mempertimbangkan kearifan lokal. Adapun 8 tema HPU UGM meliputi: 1) aktivitas fisik, 2) pola makan sehat, 3) kesehatan mental, 4) literasi kesehatan (termasuk safety driving, helmet use, kesehatan reproduksi dan interaksi social, posbindu dsb), 5) zero tolerance narkoba, tembakau, dan alcohol 6) zero tolerance kekerasan perundungan, dan pelecehan 7) pembentukan lingkungan hidup sehat, amat, dan disabled friendly 8) kesehatan reproduksi.

Kampus sehat sebagaimana dimaksud pada HPU tersebut adalah keadaan sejahtera fisik, mental/jiwa, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan. Salah satu HPU yang termasuk pada tema di tas adalah terkait kekerasan, perundungan, dan pelecehan yang merupakan bagian dari kekerasan seksual.

Melalui HPU tersebut Satgas PPKS UGM berkoordinasi dengan unit perguruan tinggi lainnya untuk mewujudkan tujuan toleransi nol terhadap kekerasan yaitu kampus damai, kampus sejahtera, dan kampus sehat.

Untuk mewujudkan kampus sehat ini juga, SATGAS PPKS UGM melakukan pencegahan di level organisasi, mulai dari komunikasi, informasi, dan edukasi kekerasan seksual melalui media elektronik atau sosialisasi secara langsung, memasuki materi kekerasan seksual ke dalam kurikulum, melakukan workshop dan webinar terjadi pencegahan dan penanganan Kekerasan Seksual, menata ruang da lingkungan, serta pelatihan PPKS bagi dosen, tendik, dan mahasiswa.

Kegiatan Studi Tiru berjalan dengan lancar hingga Rabu, 5 Juli 2023. Ditutup dengan penyerahan cendera mata oleh kedua Tim Satgas PPKS baik Unhas maupun UGM. (Sherly Adelaida/jwsa)

Share :

Baca Juga

Hukrim

Forum Kader Anti Narkoba BNN (FKA BNN) gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba di Siwa (21/03/2023)

Inspirasi

Inilah 20 Calon Pimpinan dan Calon Dewas KPK 2024-2029 Lulus Profile Assessment oleh Pansel Capim dan Dewas KPK

Daerah

Pasca Terjadinya Longsor di Parangloe, Warga dan Tim Gabungan Kembali Temukan 2 Korban Jiwa

Daerah

Antisipasi Bencana Alam, Polres Gowa Kembali Siagakan Personil Di Lokasi Tanah Longsor

Inspirasi

Masyarakat Wajo Deklarasikan Ayo Lawan Narkoba Sekarang Bersama Ketua BNN Sulsel,  MC Beri Ucapan Dirgahayu 21 Tahun BNN

Inspirasi

Pertama Kali, Polri Bentuk Posko Monitoring Pantau Penerimaan Anggota Secara Realtime

Inspirasi

Pencegahan Primer Narkoba Hasil Kerjasama Forum Kader BNN Sulsel-IKA SMPN Siwa, Kepala BNNP Brigjen Pol Ghiri Prawijaya A1 Hadir Bersama Bupati Wajo.

Inspirasi

Warga Palopo Idap Kanker Payudara Stadium 4, Berharap Sembuh Via Kemoterapi, Ratna Minta Bantuan Donasi Masyarakat!