Home / Inspirasi

Selasa, 13 Agustus 2024 - 14:21 WIB

PERINTIS SMK DAN GURU SMA PITUMPANUA, GHUFRON MALIKI TELAH TIADA

Drs Ghufron Maliki, M.Si mantan guru SMAN Pitumpanua dan SMK 2 Wajo telah menghembuskan napas terakhir pada hari Minggu tanggal 11 Agustus 2024 pukul 01.45 WITA di Rumah Sakit Akademis Jauri Makassar

Drs Ghufron Maliki, M.Si mantan guru SMAN Pitumpanua dan SMK 2 Wajo telah menghembuskan napas terakhir pada hari Minggu tanggal 11 Agustus 2024 pukul 01.45 WITA di Rumah Sakit Akademis Jauri Makassar

Ghufron Maliki menghembuskan napas terakhir pada hari Minggu tanggal 11 Agustus 2024 pukul 01.45 WITA di Rumah Sakit Akademis Jauri Makassar.  Guru itu dilahirkan pada  4 Juli 1964 oleh pasangan H. Sarmadan – Hj. Zuhroh di Tuban Jawa Timur dan merupakan putra ketiga dari 3 (tiga) dari 8 (delapan) bersaudara.

Ghufron kecil yang berhasi tamat Sekolah Dasar Negeri Tahun 1976 di Madrasah Islamiyah Mulyo Tuban dan dilanjutkan di SMP PGRI Swasta Jojogan Tuban dan berhasil peroleh ijazah di Tahun 1982. Karena keinginan kuat untuk jadi guru, dia merantau ke Ujung Pandang untuk mencari ilmu di Sekolah Pendidikan Guru dan telah rampung dalam 3 tahun di SMA Swasta Nasional Ujung Pandang di Jalan Dr Ratulangie Nomor 84 Makassar.  Nah di IKIP Ujung Pandang inilah yang terkenal perguruan tinggi sebagai penghasil guru, akhirnya berhasil proklamirkan cita-citanya sebagai guru Matematika sudah berhasil pada saat di wisuda pada tahun 1989 dia siap lahir batin untuk ditempatkan dimana saja dipelosok Indonesia.

Hanya butuh waktu menunggu 1 tahun saja untuk wujudkan cita-citanya sebagai guru yang bertintegritas dan surat Keputusan pengangkatan terangkat jadi Guru Tahun 1990 bertugas sebagai guru Matematika di SMA Negeri 1 Pitumpanua. Sejak sekolah SMA negeri dirintis di Bolabakka, Dia adalah salah satunya guru yang perintis sebag//ai guru PNS. Hingga integritasnya sebagai guru sudah teruji dengan mengabdi selama 13 tahun pada sekolah pada awal berdirinya dikenal sebagai SMA Rawa-Rawa.

Dia sudah nikmati suka dukanya sekolah dengan tidak pernah pakai sepatu tapi hanya sandal di sekolah karena kondisi tak mengizinkan, ketika jalan menuju sekolah,  halaman dan ruangan kelas sering tergenang air, serta kebanjiran melanda kelas dan rumah guru di kompleks sekolah yang mengakibatkan semua guru urusan barang sendiri dan libur panjang bagi semua siswa selama banjir. Selama kira-kira 5 tahunan, lantai sekolah belum di lantai semen atau ubin sehingga rawan terjadi tawuran menggunakan kerikil dan batu didalam ruang kelas sekolah terutama saat keluar main.

Baca Juga  Miskomunikasi Ala Guruku, Benyamin Tandiallo

Pada tahun 2003, guru penyabar dipercayakan menjadi Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pitumpanua yang pertama. Dia berupaya upgrade keilmuannya setelah menjadi Kepala Sekolah Kejuruan pertama di Pitumpanua dan sekolah nomor 2 berdiri di Kabupaten Wajo. Tahun 2009 beliau berhasil  di wisuda STIA Puangrimaggalatung Sengkang, dan berhak menyandang nama baru, Drs Ghufron Maliki, M.Si.

Selepas tanggung jawab di sekolah menengah kejuruan, jabatan selanjutnya adalah Pengawas Lembaga pada Dinas Pendidikan Wajo dalam waktu 11 tahun, dari 2013 sampai 2024 tahun ini saat memasuki masa purna bakti.

Kepercayaan masyarakat Siwa kepada dia di bidang pendidikan sudah tak bisa diragukan lagi dan mempercayakan jamaah masjid Mesjid Raya Al Muttaqin Pitumpanua sebagai pengurus masjid.

Cintanya pada Siwa sudah diikrarkan dalam hatinya untuk mengabdikan  sepanjang hidupnya dengan mengajar kepada siswa di SMA selama 13 tahun dan merintis pendirian SMK dan memimpin sekolah ini selama 11 tahun dan berikut berusaha mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan Pendidikan di Wajo sebagai  selama 14 tahun. Bukti cinta pada Siwa dengan menyunting putri Siwa bernama Nasriah Azis di Jalan Andi Kollo.

Dari hasil cinta pada Nasriah Azis kini almarhum telah dikarunia 5 orang anak  dan sudah membopong 2 cucu kesayangannya. Anaknya diberi nama Khaerunnikma, Muhammad Arif, Muhammad Rizki, Putri Ayu Utami dan  Artika Purnama. Sedangkan 2 orang cucunya atas nama Safira Riyani Annur dan Khofifah Riani Khumaira.        

Anak-anaknya merasa kepergian guru terbaik terbaik sepanjang masa di SMAN Pitumpanua meninggalkan kekosongan yang mendalam di hati kami semua. Kami akan selalu mengenang kebijaksanaan, keramahan, dan kebaikan hati yang senantiasa hadir dalam setiap langkah hidupnya. Keteguhan dan semangat almarhum dalam menghadapi setiap tantangan adalah inspirasi bagi kami semua

Baca Juga  Dua Hadiah Untuk Divisi Humas Polri Dari Kapolri

Bagi anak-anaknya dan anak siswanya yang pernah diajar, dia seorang tokoh yang berdedikasi tinggi, baik dalam karier maupun kehidupan pribadinya. Kehilangannya juga begitu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman, rekan kerja, dan seluruh masyarakat yang pernah mengenalnya

“Kami sangat kehilangan sosok yang begitu berarti dan inspiratif dalam kehidupan kami. Ayahanda adalah seorang yang penuh kasih, selalu memberikan teladan dalam kebaikan dan ketulusan” Muhammad Arif putra nomor duanya.

Sementara Putriayu Utami yang ikut mendampingi kepergian Ghufron, bercerita bahwa kenangan indah bersama almarhum akan selalu simpan dalam hati dan menjadi pengingat betapa beruntungnya kami pernah memiliki sosok sebaik beliau dalam hidup kami. “Selamat jalan Ayahanda. Semoga damai di keabadian. Semoga segala amal baiknya diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di surga-Nya” cetus lirih Putriayu.

Lewat grup WhatsApp sekolahnya SMAN Pitumpanua Siwa, Abdul Rahman Yoyonk bercerita, “Kuingat Klo mata pelajaran (Matematika) beliau. Pasti banyak yg telat masuk kelas. Karna pak gurunya (Ghufron Maliki) ga suka marah.. Termasuk sy (juga sering terlambat dan tidak dimarahi”.

“Yang sy amati dlm keseharuannya, beliau itu sabar”, Masriani alumni sekolahnya dan mengikuti jejek beliau kuliah di IKIP yang telah berganti nama, Universitas Negeri Makassar disingkat UNM.

Seorang siswanya merasa dekat waktu sekolah bernama Sudirman Udir ikut komen di WA grup, “Ilmu yg paling sulit adalah sabar dan orang orang yg mampu sabar mempunyai derajat yg paling tinggi di sisi Allah SWT insyaallah Almarhum memiliki itu”, saksi Udir tentang kesabaran Ghufron Maliki yang memiliki nama arti Raja Pengampunan.

Dalam doa pengantar ke peristirahatan terakhirnya, “Kami berdoa agar Almarhum ayahanda mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, semoga segala amal ibadah dan kebaikan almarhum  diterima dan diberikan balasan yang berlipat ganda. Kepada seluruh keluarga dan handai taulan yang ditinggalkan, kami turut berduka cita dan mendoakan agar diberikan ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Amin ya robbil aalamiin.

Baca Juga  Bupati Wajo Minta Masyarakat Jaga Kebersihan dan Keamanan Pasar Rakyat Buriko

Selamat jalan Bapak Gurunda Drs. Ghufron Maliki, M.Si! (GM)

Share :

Baca Juga

Inspirasi

Makassar Roller Skate Club Ikuti Kejuaraan Terbuka Sepatu Roda di Pati Jawa Tengah

Daerah

Bupati Wajo Minta Masyarakat Jaga Kebersihan dan Keamanan Pasar Rakyat Buriko

Inspirasi

Pilpres 2024 Anies vs Jokowi, Bukan Ganjar atau Prabowo…! By Faizal Assegaf (Kritikus)

Daerah

Kemenkumham Gorontalo Lantik Pejabat Manajerial, Kakanwil Minta Bekerja dengan Smart Pasti

Inspirasi

Pertama Kali, Polri Bentuk Posko Monitoring Pantau Penerimaan Anggota Secara Realtime

Inspirasi

Miskomunikasi Ala Guruku, Benyamin Tandiallo

Daerah

Lindungi Terumbu Karang: Gakkum KLHK dan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean Gelar Operasi Penyelamatan Sumber Daya Alam dan Satwa Liar

Daerah

Antisipasi Bencana Alam, Polres Gowa Kembali Siagakan Personil Di Lokasi Tanah Longsor