Menteri Pertanian , Syahrul Yasin Limpo bersama 250 relawan Sulawesi Selatan Peduli Aceh (SSPA) gelar reuni perdana dalam rangka hari Tsunami ke 18 tahun sekaligus peringati relawan Internasinal setiap 26 Desember di Audiotorium Prof. A. Amiruddin Unhas Tamalanrea, Makassar (25/12).
Dalam reuni tersebut, berbagai rangkaian acara digelar yakni: Doa Bersama untuk Korban Tsunami Aceh, Testimoni Satgas Sulsel Peduli Aceh dan pemberian Anugerah Humanity Award dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Ketua Panitia, Gajahmada Harding, acara ini digelar untuk mengenang kembali kejadian 18 tahun silam yang terjadi pada 26 Desember 2004 sebagai peristiwa terkelam bangsa Indonesia.
“Tepatnya hari Minggu, tanggal 26 Desember 2004 atau peristiwa 18 tahun silam terjadi peristiwa yang menjadi sejarah kelam bangsa ini. Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia,” ungkap Mada, panggilan akrab Ketua Panitia.
“Gempa yang terjadi itu, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah,” lanjut Mada.
Momen peringatan ini dirangkaikan dengan pemberian Humanity Award oleh Menteri Kesehaatan diwakili Sumarjaya, Sekjen Pusat Krisis kepada 8 orang, antara lain: Syahrul Yasin Limpo, Ilham Arif Sirajuddin, Idrus A. Paturusi, A. Onny Tenrigappa (Alm), Guntur Indonesia Tim Advance, Tommy Limbunan, Husni Tanra, dan Nurdin Perdana.
Humanity Award ini diperoleh atas jasa-jasa mereka saat terjadi peristiwa Tsunami Aceh. Syahrul Yasin Limpo saat itu sebagai Ketua Umum Satgas SSPA (Sulawesi Selatan Peduli Aceh). Ilham Arif Sirajuddin, Ketua Harian, Dansatgas Operasi SSPA. Idrus A. Paturusi sebagai Koordinator Posko Induk Banda Aceh, Koord. Nasional Team Medis, Ketua Crisis Centre Unhas. Andi Onny Tenrigappa (Alm) selaku Tim Advance bertanggung jawab bantuan Sulsel ke Aceh sebagai Direktur Bank Panin dan HDCI Makassar, dalam penyerahan award untuk Andi Onny, diwakili anak tunggalnya, Ian Andi Tenri Gappa.
Sementara itu, Guntur Indonesia Tim Advance terdiri tim kecil pendahulu membawa Logistik dan pengoperasikan kembali RS Zainoel Abidin. Tommy Limbunan, Pemilik pesawat Celebes Express Airline yang mengangkut SSPA ke Aceh tanpa pamrih demi kemanusiaan. Husni Tanra sebagai RSWS/Amda Indonesia beranggota 28 dokter dan menangani 13.500 pasien. Nurdin Perdana sebagai Dirut RSWS saat Tsunami dan membawa Tim medis ke lokasi bencana.
Sebenarnya pemberian Humanity Award ini berjumlah 9 orang. Satunya adalah Nuralim Mallapassi yang berperan aktif dalam operasional SSPA. Saat itu Nuralim sebagai Jubir dari Idrus A. Paturusi. Dirinya juga dikenal sangat konsen di Sulsel setiap ada bencana. Sejak berdirinya PSC 119, Nuralim menjabat Ketua hingga sekarang.
“Ini menjadi polemik, Humanity Award seharusnya diberikan kepada 9 orang. Satunya adalah Bapak Nuralim Malapassi yang berperan sangat sentral dalam SSPA dan konsen di Sulsel setiap ada bencana. Bahkan beliau ke segala penjuru Indonesia ketika ada bencana,” imbuh Ketua Gerakan Anti Korupsi Indonesia
Pria Survival Stroke, bahwa menurut Kemenkes, biasanya usulan yang kirim untuk anugerah yang sudah final berproses di Sekjen dan Menteri Kesehatan, lazimnya penghargaan kami proses waktunya 1 minggu. Pengiriman nama tersebut sudah masuk ke Biro OSDM, diteruskan ke Pak Sekjen (Kemenkes, red). Bahwa ada proses tahapan birokrasi yang harus kami lalui, namun alhamdulillah dalam 2 (dua) hari bisa keluar tanda tangan pak Menkes.
“Untuk kasus ketinggalan ini, kami dapat respon dari tim Menkes, kami tidak bisa berjanji, tapi kami sampaikan (pada.red) pimpinan” tutup Danru 1 Tim Evakuasi di Aceh.
(Zoel/GM Harding)