Kamis,17/02/2022.
ššššššš.š¢š HALTENG – Minuman keras dan perilakuĀ tidakĀ terpujiĀ adalahĀ duaĀ hal yangĀ salingĀ terkait.Ā Beberapa tahun belakanganĀ iniĀ makinĀ seringĀ terjadiĀ hal-hal yangĀ meresahkanĀ masyarakat yang merupakan efek dari dampak negatif minuman keras alias miras.
Tercatat pada semester tahun kemarin sampai tahun ini, kasus kejahatan seksual pada anak sering terjadi, bahkan kasus kekerasan lainnya, setelah pelakunya etelah pelakunya minum minuman keras.
Salah satu anak muda Roby Laksamana, meminta agar peredaran minuman keras (Miras) di perketat untuk merazia, tegasnya.
Oby sapaan akrabnya, dia menegaskan hal tersebut kalau di biarkan akan selalu menjadi pemicu permasalahan, bahkan memakan korban akibat dari miras, dan itu terlihat di beberapa tahun kemarin sampai saat ini.
Hal ini, “kami berkewajiban untuk sampaikan kepada masyarakat, pemerintah Daerah, pemerintah desa, Kepolisian dan TNI untuk bersama melakukan kampanye serta sosialisasi baik secara langsung maupun di boliho dan spanduk-spanduk, tentang bahaya miras,ā ucapnya kepada Media Tipikor (17/02/2022).
“Kami pun akan mengawal agar pihak penegak hukum bisa bertindak tegas kepada setiap distributor dalam merazia peredaran miras.
Karena dari sejumlah informasi yang kami dapatkan peredaran miras diduga ada oknum-oknum pihak keamanan di balik semua itu, ungkapnya.
Pasalnya, fenomena maraknya korban jiwa akibat miras adalah bukti pengawasan pihak keamanan terhadap minuman tersebut masih sangat lemah, terutama dalam aspek penjualan miras. Padahal, miras tidak boleh diperdagangkan terbuka dan bebas dibeli serta dikonsumsi siapa pun.
Selaku anak muda kami juga siap mendesak kepada pemerintah dan DPRD untuk mencabut perda atau ijin minuman keras, seperti halnya ijin yang di berikan pemda kepada: UD. Riovandro Perkasa yang mendapatkan ijin perdangangan/menyuplai minuman beralkohol, dengan nomor 570/0155 tanggal 28 Januari 2021 bebernya.
Jangan pemda seenaknya memberikan ijin karena pajak. Kata dia “nanti ada masalah atau kasus baru pihak keamanan yang dipusingkan, stop buat perda miras/atau ijin apapun baik suplai ke perusahan atau kepada siapapun, karena segala macam modus akan di lakukan dalam bentuk apapun”,harapnya.
Tambahnya, tidak ada payung hukum yang kuat tentang pengaturan (Perda) dan pengendalian serta pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Makanya, menurut kami perda miras/ijin itu pemicu segala masalah. Katanya lagi, sudah lemah di penegak perda, tapi buat perda/ijin miras, inikan bukan perda yang baik, ujarnya.
Dia menambahkan, judi dalam bentuk permainan apapun harus di hilangkan, dan itu menjadi tanggungjawab kita bersama, bukan di biarkan merusak moral generasi dan seakan-akan membekenggi.
Katanya, sesuatu yang berdampak pada resahnya masyarakat hal itu wajib hukumnya di atasi, bukan bernegosiasi untuk dijalankan kembali. (Rosa)